Patellofemoral pain syndrome (PFPS) adalah nyeri di bagian depan lutut, tepatnya di sekitar tempurung lutut (patela). Kondisi ini lebih sering terjadi pada atlet yang melibatkan gerakan berlari dan melompat.
Gejala sindrom nyeri patellofemoral berkembang secara bertahap. Intensitas gejalanya meningkat ketika beraktivitas. Gejala yang dialami antara lain:
• Nyeri tumpul di bagian depan lutut yang terkena.
• Nyeri saat menekuk lutut termasuk jongkok atau naik dan turun tangga.
• Nyeri setelah duduk dalam waktu lama dalam posisi lutut ditekuk.
• Muncul suara ‘krek’ di lutut saat beraktivitas.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti. Namun, beberapa kondisi berikut ini berperan penting dalam PFPS:
• Terlalu sering berlari atau melompat. Ini memberi tekanan berulang pada sendi dan menyebabkan iritasi di bawah tempurung lutut.
• Kelemahan otot. PFPS terjadi ketika tempurung dalam keadaan tidak sejajar. Ini disebabkan oleh otot pinggul dan lutut yang melemah.
• Cedera; PFPS terjadi ketika seseorang terkena dislokasi atau patah tulang.
• Operasi; Prosedur perbaikan ligamen anterior menggunakan tendon patela sebagai cangkok meningkatkan risiko PFPS.
Pengobatan patellofemoral pain syndrome bertujuan untuk meredakan nyeri dan membantu memperbaiki kemampuan gerak pasien. Metode pengobatannya bisa berupa:
Pengobatan patellofemoral pain syndrome bertujuan untuk meredakan nyeri dan membantu memperbaiki kemampuan gerak pasien. Metode pengobatannya bisa berupa:
• Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi non-steroid (NSAIDs), seperti ibuprofen atau naproxen, untuk mengurangi rasa nyeri.
• Fisioterapi
Fisioterapi atau terapi fisik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan tempurung lutut pasien. Terapi ini juga dapat digunakan untuk memperkuat otot-otot bagian perut dan punggung bagian bawah.
• Prosedur operasi
Tindakan operasi untuk menangani patellofemoral pain syndrome meliputi:
– Artroskopi
Pada artroskopi, dokter akan membuat sayatan untuk memasukkan kamera kecil ke dalam sendi lutut. Setelah itu, dokter akan mengangkat bagian tulang rawan pasien yang rusak.
– Tibial tubercle transfer
Prosedur ini dilakukan untuk menyusun kembali sudut tempurung lutut pasien dengan menggunakan sekrup atau mengurangi tekanan pada tulang rawan.
• Penanganan mandiri
Sebagai pertolongan pertama ketika nyeri terjadi, penderita patellofemoral pain syndrome dapat melakukan beberapa perawatan sederhana di rumah yang dikenal dengan RICE (rest, ice, compression, elevation). Berikut adalah penjelasannya:
- Rest
Hindari meletakkan benda-benda yang berukuran besar atau berat di atas lutut. Penderita juga disarankan untuk menghindari kegiatan, seperti berlari, jongkok, duduk, dan berdiri dalam waktu yang lama. - Ice
Gunakan kompres dingin di bagian lutut yang sakit maksimal selama 20 menit setiap 3–4 jam per hari. Sebaiknya gunakan kain untuk melapisi es agar tidak mengenai kulit secara langsung. - Compression
Lilitkan perban elastis ke lutut untuk mencegah terjadinya pembengkakan tambahan. Pastikan agar ikatan perban tidak terlalu kencang. - Elevation
Pastikan posisi kaki lebih tinggi saat duduk atau berbaring, dengan menyangganya menggunakan bantal.
Informasi lebih lanjut:
☎ Admin JPC +62 878-6413-4248
📸 @jakartaphysiocare
📧 info@jakartaphysiocare.com
🌎 jakartaphysiocare.com
📌 JPC x Beta Antasari
📌 JPC x PCC P. Polim