Myofascial pain syndrome atau MPS adalah penyakit nyeri kronis yang memengaruhi persendian dan otot (muskuloskeletal). Myo berarti otot dan fascial berarti fasia. Fasia adalah jaringan ikat putih tipis yang membungkus setiap otot. Fasia mengelilingi setiap tingkat jaringan serat otot, otot tunggal, dan sistem otot. Myofascial pain syndrome biasanya terjadi akibat otot yang aus setelah digunakan berulang kali, misalnya ketika berolahraga atau mengoperasikan mesin berat. Pada kondisi ini, memberikan tekanan di titik-titik sensitif pada otot (trigger point) bisa menyebabkan nyeri kronis. Terkadang nyeri bisa muncul pada bagian tubuh yang tidak terdampak.
Jika memiliki sindrom nyeri miofasial, Anda mungkin merasakan nyeri dan tekanan pada otot di area bagian tubuh tertentu. Gejala sindrom nyeri miofasial yang mungkin terjadi antara lain:
- Nyeri otot yang semakin lama semakin memburuk
- Jika otot yang nyeri ditekan, rasa nyerinya bisa menjalar ke bagian tubuh lain
- Sulit tidur atau tidak terlalu cepat
- Otot melemah dan kaku
- Gerak terbatas.
Orang yang memiliki myofascial pain syndrome, akan mempunyai titik nyeri yang berpusat di dalam fasia. Saat daerah ini ditekan, rasa nyeri bisa terasa di area tubuh lainnya. Titik nyeri itu sendiri mirip seperti simpul (nodul) yang terbentuk dari banyak serat otot yang terjebak saat berkontraksi. Rasa sakit ini bisa terus berlanjut dan semakin memburuk. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko nyeri otot ini, antara lain:
- Cedera otot
- Ketegangan otot/penggunaan otot yang berulang (misalnya, memalu)
- Kelemahan otot/kurang beraktivitas
- Postur tubuh yang buruk
- Bekerja di atau tinggal di lingkungan yang dingin
- Stress emosional
- Saraf terjepit
- Kecemasan
- Masalah metabolik atau hormonal seperti penyakit tiroid atau neuropati
- Kekurangan vitamin, termasuk vitamin D dan folat
- Adanya infeksi kronis.
Penanganan pada Myofascial Pain Syndrome
Ada banyak komponen penanganan yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat myofascial pain syndrome. Di bawah ini adalah beberapa contohnya.
- Peregangan: terapis fisik untuk membantu meringankan rasa sakit pada otot.
- Fisioterapi: latihan yang memperkuat otot-otot di sekitar titik pemicu membantu menghindari kerja otot yang berlebihan.
- Ultrasound: penggunaan gelombang suara untuk meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan penyembuhan pada otot.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Jakarta Physio Care
Lantai 2, Klinik Utama Beta
Jalan Pangeran Antasari No. 212
Cilandak Jakarta Selatan
Mobile: +62878-6413-4248