fbpx

Pergelangan tangan yang tiba-tiba terasa sakit bisa menandakan banyak hal. Di antaranya yang mungkin terjadi adalah de Quervain’s tenosynovitis atau tenosinovitis de QuervainKondisi ini bisa dialami siapa pun dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan hingga menurunkan produktivitas. Perawatan medis dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan sehingga pasien bisa kembali beraktivitas.

De Quervain’s tenosynovitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan atau inflamasi pada tendon extensor dan abduktor ibu jari tangan dan pergelangan tangan yang menyebabkan nyeri dan kesulitan gerakan pada jempol. Tendon adalah urat otot atau jaringan ikat berwarna putih berbentuk seperti tali yang merupakan ujung otot untuk melekat pada tulang atau struktur lain. Tendon yang mengalami kondisi ini biasanya terletak pada sisi jempol dan memanjang ke bawah ke pergelangan tangan.

Kondisi ini kerap terjadi pada orang yang melakukan gerakan berulang pada pergelangan tangan dan jempol, misalnya mengangkat bayi atau memegang alat tulis. Kondisi ini bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dan bahkan menurunkan kualitas hidupnya. Istilah untuk kondisi ini diambil dari nama ahli bedah Fritz de Quervain asal Swiss yang pertama kali mengidentifikasinya pada 1895. Ada beberapa kondisi yang mirip dengan de Quervain’s tenosynovitis. Diperlukan pemeriksaan klinis untuk memastikan diagnosis.

Gejala utamanya adalah nyeri di sisi radial ibu jari hingga pergelangan tangan terutama saat membentuk kepalan tangan, menekan tombol telepon seluler, menggenggam benda, atau memutar pergelangan tangan. Rasa nyeri bisa menjalar ke bagian lain pada ibu jari atau lengan bawah. Gejala lainnya meliputi:

  • Area pergelangan tangan dan ibu jari membengkak
  • Ada rasa tidak nyaman atau sakit saat melakukan gerakan dengan jempol dan pergelangan tangan
  • Kadang ada suara klik ketika melakukan gerakan dengan jempol
  • Jempol atau pergelangan tangan terasa kaku

De Quervain’s tenosynovitis terjadi karena ketegangan berulang pada tendon karena seringnya pergelangan tangan dan/atau ibu jari dalam posisi yang fleksi. Posisi ini membuat tendon mengalami peradangan. Sejumlah aktivitas bisa memperbesar risiko seseorang mengalami cedera ini, seperti:

  • Menggunakan komputer
  • Merajut
  • Mengangkat dan menggendong bayi
  • Mengetik di ponsel
  • Memalu paku ke tembok
  • Aktivitas ibu rumah tangga

Seperti dikutip dari University of Michigan Health, kondisi ini paling umum menyerang wanita berusia 30-50 tahun, tapi semua orang pada usia berapa pun pada dasarnya bisa terkena. Faktor lain yang berpengaruh dalam terjadinya de Quervain’s tenosynovitis termasuk:

  • Kondisi tertentu, seperti gangguan tiroid, diabetes, obesitas, dan artritis reumatoid
  • Penggunaan alat bantu atau peralatan yang tidak ergonomis atau tidak nyaman digunakan, seperti bolpen atau mengetik di komputer
  • Ada cedera pada pergelangan tangan atau jempol

De Quervain’s tenosynovitis gejalanya dapat berulang. Dapat dilakukan perawatan mandiri di rumah, terutama dengan mengistirahatkan ibu jari dan pergelangan tangan guna meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan. Penggunaan kompres dingin juga bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit. Setelah itu, kompres hangat bisa digunakan untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah di area yang sakit dan meredakan nyeri.

Cara lainnya termasuk:

  • Penggunaan belat (splint) atau brace untuk membantu membatasi gerakan pergelangan tangan dan ibu jari untuk mempercepat pemulihan. (Thumb Spica Splint ).
  • Pemberian obat pereda nyeri seperti ibuprofen.
  • Injeksi kortikosteroid jika obat sebelumnya tak efektif.
  • Terapi fisik untuk membantu memperkuat otot yang digunakan dalam gerakan pergelangan tangan dan ibu jari.

Bila gejalanya parah atau tak kunjung membaik, langkah terakhir untuk mengatasi de Quervain’s tenosynovitis adalah operasi melepaskan jepitan pada tendon ibu jari pada jaringan tendon yang terpengaruh. Setelah operasi, pasien mungkin perlu menggunakan splint selama satu hingga empat minggu.